Sebaik-baik Teman.

"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran hendaknya mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika dia tetap tidak mampu maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-selemah iman" (HR. Muslim)

Kelak, kita juga akan ada pertanggungjawaban terhadap teman-teman kita yang mungkin masih melakukan dosa di dunia. Kita memang sering mengingatkan kepadanya akan dosa dari perbuatan mereka, seperti yang masih meninggalkan shalat, pacaran, berpakaian tapi telanjang, hingga hal sederhana makan dengan tangan kiri, minum sambil berdiri.

Ternyata ngajak aja tuh ga cukup, seperti yang dikatakan Ust. Khalid Basalamah, kurang lebih isinya untuk jangan hanya mengajak atau mengingatkan kalau itu dosa, ini dosa, tapi juga jelaskan hukum-hukum yang tertulis dalam Alquran, hadist nabi, dsb. Jelaskan secara pemahaman yang sudah kita pelajari padanya. Jika memang dia masih sulit untuk menerima dan meninggalkan maksiat tersebut, jangan pernah lelah untuk terus ingatkan, ajak, dan cara yang paling ampuh sebagai sesama muslim adalah terus doakan agar dia dapat diberikan hidayah oleh Allah. 

"Kayaknya lebih baik ga punya temen banyak deh daripada nanti malah jadi dosa kita" ucap seseorang 

Ya memang, fikir saya juga begitu. Dalam Islam pun juga sudah diberitahu agar cermat dalam memilih teman, karena sesungguhnya teman dan lingkungan adalah pengaruh besar dalam keimanan kita. Tapi menurut saya, punya banyak teman tak masalah, memilih teman memang aturan dari Allah, tapi mengingatkan dan mengajak satu sama lain karena Allah adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim. Tidak berdiam diri saat melihat suatu penyimpangan, dan akan menjelaskan kebenarannya dengan memperhatikan akal sehat, pertimbangan, hikmah, dan tidak keras, layaknya Rasullullah dalam berdakwah dan menyebarkan agama Islam pada saat itu dengan cinta dan kelembutan. 

Pertemuan kita dengan orang-orang yang kebiasaan, ucapan, dan pola pikir berbanding terbalik sama kita itu bukanlah sebuah kebetulan, tapi itu memang sudah kehendak Allah mempertemukan. Ujian? Ya bisa jadi, ujian untuk diri kita sendiri dalam pertemanan apakah kita bisa jaga keimanan kita dengan menahan hawa nafsu supaya tidak terjerumus ikut dalam lingkupnya. 

Tapi taukah kalian, dibalik pertemuan kita dengan mereka yang masih jauh dari Allah ada misi yang ingin Allah beri pada kita, dan Allah yakin kita pasti bisa jalanin misi itu karena kalau enga, Allah ga mungkin kasih kepercayaan nya pada kita. Misi? Iya, misi kita untuk mengajak orang lain ke jalan Allah. 

Pasti kita pengen cari teman-teman yang baik, yang Sholeh, yang pintar, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Tapi siapa tau isi hati orang lain, mungkin dia yang saat ini lagi jauh sama Allah, berharap dan berdoa padaNya untuk dipertemukan dengan orang-orang baik, orang-orang yang dapat membawa dia ke jalanNya, dan ternyata Allah memilih kita dan mengirimkan padanya untuk membantu teman kita itu. MaaSyaaAllah. 

Kita tak pernah tau masa depan, hati, dan keimanan seseorang dimasa yang akan datang, karena sesungguhnya hanya Allah lah yang dapat membolak-balik kan hati manusia. Sekarang kita memang berada dijalan Allah, dan mereka jauh dari Allah, tapi siapa tau tiba-tiba kita lah yang akan ada di posisi mereka, dan bisa jadi mereka berubah bertaubat dan iman dan ilmu merekalah yang jauh lebih baik dari kita. 

Itulah tugasnya, jangan melepaskan, jangan pernah lelah, jangan biarkan orang-orang terdekat kita jauh dari sang pencipta. Karena kita ga tau siapa diantara kita yang akan memberi syafaat disurga nya nanti. 

Bayangin deh, saat hari perhitungan
Kita sudah mau masuk surga nih, tapi tiba-tiba ada teman kita yang menahan para malaikat dan bilang ke Allah  "dulu dia tidak mengingatkan saya shalat" 
Lalu kita bela diri kita "Loh aku udah ngajak setiap hari"
Dan teman kita bilang "tapi ga beserta ilmu dan penjelasan dosa apa yang aku terima dari perbuatan tersebut." 
Alhasil kita Ga jadi masuk surga, nauzubillah :((.

Tapi coba saat kita ingin dimasukan ke neraka, tiba-tiba ada yang datang dan bilang ke Allah "ya Allah, dia dulu yang senantiasa mengingatkan saya akan engkau, dia tidak pernah lelah ajak saya mengerjakan kebaikan, dan memberitahu tentang agamaMu, dia tidak pernah lepaskan saya apalagi menjauhi saya, sehingga hati saya pun atas izinMu terketuk untuk bertaubat kepadaMu. Satukan lah saya di surgaMu dengan teman saya ini ya Allah"
Sehingga Allah pun memerintahkan para malaikat agar kita disatukan olehnya di surgaNya. MaaSyaaAllah, indah sekali. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-'Asr 103: Ayat 3)

Dari Abdillah ibn Amr ibn Ash RA, “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat. Berkisahlah tentang Bani Israel dan tidak apa-apa. Barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiaplah mendapatkan kursinya dari api neraka.” (HR Bukhari).



Jangan hanya mencari sebaik-baik teman. 
Tapi jadilah teman terbaik untuk orang lain.








Komentar

Postingan Populer